Mahasiswa
dan Pengabdian merupakan suatu frasa yang memiliki hubungan yang sangat
bagaikan sepasang suami istri. Bagaimana tidak, jikalau seorang mahasiswa yang
dinobatkan gelar oleh masyakarakat sebagai agen perubahan (Agent of Change) memiliki tiga kewajiban prioritas yang termaktub
dalam Tri Darma Perguruan Tinggi yakni belajar, meneliti dan pengabdian.
Tentunya setiap darma memilki nilai dan bobot yang berbeda tetapi memiliki satu
persamaan secara khusus yakni menjadi agen perubahan untuk diri sendiri,
masyakarakat, bangsa dan negara.
Seorang mahasiswa yang memiliki
nilai juang dan mental yang tinggi tentunya akan berjuang sekuat tenaga untuk
bisa menjadi agen perubahan. Karena pada hakikatnya seorang mahasiswa yang tidak
memiliki nilai juang dan mental yang baik untuk mendapatkan gelar agen
perubahan hanyalah sekedar angan-angan belaka. Tentunya belajar adalah suatu
hal yang berat dijalani apabila kita tidak memiliki keinginan yang kuat untuk
merubah bangsa dan negara, meneliti adalah hal yang sulit apabila kita tidak
meliki ambisi perubahan progresif di masyarakat dan pengabdian adalah hal yang
sangat berat apabila kita tidak memilki kepekaan sosial dan kepedulian terhadap
sesama. Oleh maka dari itu nilai juang
dan mental merupakan suatu bagian paling fundamental dari setiap lika-liku
kehidupan mahasiswa yang memilki ambisi positif untuk bangsa dan negara.
Akan tetapi tanggug jawab seorang
mahasiswa tentunya tidak hanya termaktub dalam Tri Darma Perguruan tinggi saja.
Kita mengenal asas kebiasaan positif yang merupakan doktrin dari para leluhur
untuk merubah bangsa dan negara. Tan Malaka seorang pejuang Indonesia pernah
mengatakan bahwasanya “Idealisme
merupakan kekayaan terakhir yang dimilki oleh seorang mahasiswa” artinya
rasa Idealis bagi setiap diri mahasiswa merupakan hal yang sangat penting untuk
membentengi mahasiswa dari hal yang tidak baik.
Begitu pula seorang Anies Baswedan seorang aktivis pendidikan yang
berhasil dengan program Indonesia mengajarnya dia mengatakan jikalau “Integritas adalah aspek fundamentalis dalam
setiap diri mahasiswa” apabila seorang mahasiswa menanamkan jiwa integritas
dalam kehidupanya maka cita-cita pendiri bangsa tentunya akan sampai pada titik
tertinggi. Tentunya sangatlah banyak nilai-nilai positif yang terkandung salam
setiap perjuangan. Yang selanjutnya bagaimana kita sebagai mahasiswa memiliki
kepekaan yang tinggi terhadap bangsa dagn negara.
0 komentar:
Posting Komentar